Sabtu, 25 Juni 2016

SOAP KEBIDANAN IBU BERSALIN (KALA I, II, III, IV)



SOAP KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY.

Pukul : 08:00 WIB
S:         Seorang perempuan datang….. (anamesa : quick check, identitas, keluhan utama, hpht, tanda-tanda persalinan, riwayat kehamilan lalu)

O:        ku, ke, ttv, pemeriksaan fisik pada mata, payudara, punggung dan pinggang, abdomen (bakas sc, pembesaran), TFU dihitung pula TBJ, Palpasi (leopod), auskultasi (djj, punctum maksimum), ano genital (perineum, luka parut, kelenjar tiroid, anus hemoroid tidak), Periksa dalam (dinding vagina, posio, pembukaan, ketuban, presentasi, penururan, posisi, molage), pemeriksaan lab (Hb, protein, glukosa)

A :       GPA hamil – mg inpartu kala I fase laten/aktif
Janin tunggal hidup intar uteri presntasi kepala

P :        1. Pengambilan keputusan klinis untuk pertolongan persalinan pervaginam (ibu bersedia untuk ditolong dengan persalinan pervaginam)
            2. memberitahukan kepada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan yaitu ibu dan janin dalam kondisi baik, saat ini sudah pembukaan – cm, djj –x/menit, dan janin dalam keadaan baik. (ibu engerti mengenai hasil pemeriksaan)
3. memberitahukan kepada ibu dan keluarga jika ada indikasi maka ibu segara dirujuk (tidak perlu di tulis jika kasusu di rumah sakit)
4. memberikan makan dan minu kepada ibu (ibu sudah memakan satu buah roti dan es the manis)
5. menganjurkan ibu untuk tidak menahan buang air kecil, karena akan menghambat proses persalinan ( ibu mengerti dan telah mengkosongkan kandung kemih)
6. memberikan posisi duduk yang nyaman kepada ibu ( ibu memilih posisi setengah duduk)
7. memberikan dukungan kepada ibu dengan menghadirkan pendamping (ibu sudah didampingi suami)
8. menganjurkan ibu untuk menarik nafas ketika mules dan tidak boleh mengedan karena pembukaan belum lengkap (ibu mengerti dan melakukannya)
9. melakukan asuhan bidan mandiri dengan mengobeservasi his dan djj setiap 30 menit, tekanan darah 4 jam sekali, suhu setiap 2 jam sekali. (tindakan sudah dilakukan)
10. melakukan penilaian kemajuan persalinan – jam (dilihat dari pembukaan) atau atas indikasi
11. menyiapkan alat-alat partus set, set emergency, alat resusitasi dan obat-obatan (alat-alat sudah disiapkan)
12.melakukan pendokumentasian (dokumentasi dalam bentuk soap dan patograf)



Pukul : 10:00 WIB
S :        ibu mengatakan mules semakin sering, ingin mengeran dan rasanya seperti ingin BAB

O :       ku : baik, kesadaran : kompos metis, ke: satabil
            Td:-- mmHg, Nadi: --x/menit, RR:--x/menit, S:--- °C
TFU: --cm , TBJ : (-- di kurang 12) di kali 155= …. gr
Djj : 145x/menit, teratur. His : 4x10x45(his adekuat)
PD/VT : dinding vagina tidak ada benjolan
              Porsio tidak teraba
              Pembukaan : lengkap
              Ketuban : positif
              Presentasi : kepala
              Penurunan : h III +
              Posisi : UUK
              Molage : 0
            Tanda gejala kala II : Doran : ada
                                                Teknus : ada
                                                Perjol : ada
                                                Vulka : ada

A :       GPA hamil – mg inpartu kala II

P:         1. PKK: malakukan persalinan normal secara APN (akan dilakukan)
            2. memberitahukan hasil pemeriksaan ibu dan janinn dalam keadaan bak, tensi ibu : --/--mmHg, dan janin dalam keadaan baik dengan djj ---x/menit. (ibu sudah mengerti)
            3. memberi dehidrasi dan nutrisi (ibu sudah akan roti dan the manis)
            4.melakukan amniotomi karena ketuban belum pecah (sudah dilakukan amniotomi, ketuban berwarna putih jernih)
            5.melakukan observasi djj di sela-sela his (DJJ ---x/menit)
            6. mendekatakan partus set (partus set sudah didekatkan)
            7.membimbing persalinan secara apn (sudah dilakukan)
            8.merencanakan IMD segera setelah bayi lahir (akan dilakukan)
            9.Menilai keadaan bayi (bayi enagis kuat, tonus otot aktif, warna kulit kemerahan)
            10.Mengganti handuk dengan bedong dan memberikan topi
            11.Melakukan pemotongan tali pusat (3cm dari umbilicus pada klem pertama, dan 5 cm dari klem satu ke klem dua)
            12.Melakukan IMD (Sudah dilakukan)
            13. melakukan pendokumentasian

Evaluasi : pada pukul 10:30, bayi lahir spontan, menagis kuat, tunus otot aktif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan, dilakukan imd segera setalh bayi lahir



Pukul : 10:40
S:         ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinnta dan masih merasakan mulas

O:        ku : baik, kesadaran : kompos metis, ke: satabil
            Td:-- mmHg, Nadi: --x/menit, RR:--x/menit, S:--- °C
Tidak ada janin kedua
TFU: sepusat
Kontraksi : baik
Kandung kemih : kosong
Perdarahan : 100 cc
Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta :     Semburan darah
                                                                        Uterus glomelurus
                                                                        Tali pusat memanjang

A:        PA partus kala III

P:         1. PKK: melakuakn MAK III (akan dilakukan)
            2. memberitahuka kepada ibu bahwa plasenta akan dilahirkan (ibu sudah mengerti)
            3. malakukan MAK III: -menyuntikan oksitosin 10 IU di 1/3 paha bagian luar secara IM
    (sudah dilakukan)
                                                   -melakuakn PTT (peregangan tali pusat terkendali) dan
    melahirkan plasenta (sudah dilakuakn dan plasenta telah lahir)
  -Melakukan masase uterus selama 15-20 kali (sudah dilakukan)
            4.melakukan pemeriksaan plasenta ( plasenta lahir lengkap, selaput utuh, kotiledon lengkap, diameter 15cm, tebal 2cm, insersi tali pusat sentralis, terdapat 2 arteri 1 vena, jelly wharton segar, panjang tali pusat 47cm )
            5. melakuakan laserasi jalan lahir (tidak ada robekan jalan lahir)

Evaluasi: pukul 10:40, plasenta lahir spontan dengan bagian selaput utuh, kotiledon lengkap, diameter 15cm, tebal 2cm, insersi tali pusat sentralis, terdapat 2 arteri 1 vena, jelly wharton segar, panjang tali pusat 47cm.



Pukul : 10:50
S :        ibu mengatakan masih mulas

O :       ku : baik, kesadaran : kompos metis, ke: satabil
            Td:-- mmHg, Nadi: --x/menit, RR:--x/menit, S:--- °C
TFU: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : baik
Kandung kemih : kosong
Perdarahan : 100 cc
Laserasi : tidak ada

A:        PA partus kala IV

P:         1. PKK : pemantauan kala IV selama 2 jam (jam pertama setiap 15 menit, jam kedua setiap 3o menit)
2. memberitahu ibu tentang td, kontaksi baik, bayi baik (ibu sudah mengerti)
3. mengatakan ulas adalah hal yang wajar, karena proses kembalinya uterus
4.melakuakn observasi tfu, kontraksi, kadung kemih, perdarahan, ttv (sudah dilakukan, tfu dua jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong, perdarahan 100cc)
5. mengajarkan ibu dan keluarga untuk masase uterus (sudah dilakukan, ibu dan keluarga sudah bias melakukannya)
6. menganjurkan ibu untuk istirahat (sudah dilakuakn, dan ibu akan istirahat)
7. melakukan dekontaminasi alat (sudah dilakuakn)
8.memberikan nutrisi dan hidrasi (ibu sudah memakan roti dan inuh the manis)
9.menanyakan keberhasilan IMD (bayi sudah berhasil mendapatkan putting)
10.Mengajarkan ibu posisi menyusis yang baik dan benar (sudah dilakuakan)
11. memberikan terapi Vit A dosis 2x200.000 IU untuk menjaga daya tahan tubuh ibu dan daya tahan tubuh bayi melalui asi ( sudah dilakukan dan ibu sudah minum Vit A)
12. memberitahukan tanda baya ibu yaitu kontraksi lembek, darah keluar yang tidak bias ditahan dari kemaluan, (ibu mengerti dan akan memanggil bidan jika merasakan tanda bahaya tersebut)
13.memberitahukan tanda bahaya bayi yaitu : megap-megap, tonus otot lemah, kulit kebiruan/ kuning, kejang, tidak au menyusu (ibu mengerti dan akan memanggil bidan jika merasakan tanda bahaya tersebut)
14.melakukan pendokumentasian

Rabu, 05 Februari 2014

Downgrade From BBM8 To BBM7

 http://www.nairaland.com/1534202/links-downgrade-bbm8-bbm7

 Link di atas untuk menurunkan BBM8 ke BBM 7, download sesui OS kalian.


Selasa, 14 Mei 2013

Peri Kecilku - Keep Running

Kau hiasi hidupku, kau sinari malamku
Berdiri di atas segalanya
Kau tercipta untukku, ku terlahir untukmu
Dalam garis dan takdirku, dan kamu bersatu

Reff:
Jadilah yang terindah, meski bukan yang terbaik
Di hidupku, di pelukanku
Terbayang kau kan pergi, tinggalkan aku sendiri
Jika harus kehilanganmu, bila nanti

Saat kita tua nanti,
yakinkan kau tetap peri kecilku,
dan ku kan mendampingifmu (2X)
Sampai nanti, sampai matiku

Senin, 13 Mei 2013

Paket

Sekian lama gak post, gw mau post ni sesuatu. haahaaa
ini pengalaman pribadi gw, buat yang mau pake bb tapi gak mau on BBM, ada peket opera mini tapi ini khusus pelanggan telkomsel (lebih tepaynya simpati).
Di sini ada beberapa setingan yang harus diubah, karna kita gak mau aktifin paket BIS BBM, karena what's app yang ada di bb kalian sudah di setting, jika  bis aktif (full servis) maka semua apikasi akan aktif, tapi jika BIS tidak aktif maka semua juga tidak aktif.
okay, setting yang harus di ubah, Option ==> Device, advance system ==> TCP IP, liat APN seting enable, di ceklis terus isi "Telkosmel" (tanpa tanda petik). Lalu liat   lagi APN Authentication, di ceklis terus isi username "wap" dan pass "wap123" (tanpa tanda petik yak, bro), terakhir jangan lupa di save. selesai.
Disini lebih baik kita me-restart bb kita, supa berjalan lancar.
jika mau aktifkan bis lagi, jangan lupa untuk mensetting ulang.
terimakasih, semoga bermanfaat.

Selasa, 25 Januari 2011

macam-macam kalimat penghubung

Kata Hubung Subordinatif
Kata Hubung Subordinatif adalah kata hubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu klausa tersebut merupakan anak kalimat. Kata hubung subordinatif dapat menyatakan berbagai penanda hubungan. Misalnya:
1. Menyatakan hubungan waktu: sejak, sewaktu, ketika, saat, sesudah, selama, hingga
2. Menyatakan hubungan syarat: jika kalau, jikalau, bila, asal(kan), manakala
3. Menyatakan hubungan pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya
4. Menyatakan hubungan tujuan: agar, supaya, biar
5. Menyatakan Hubungan hasil: sehingga, sampai(-sampai), maka(nya)
Contoh penggunaan dalam kalimat.
1. Pak Buchori sudah meninggal ketika dokter datang.
2. Saya akan naik haji jika tanah saya laku.
3. Saya akan memaafkannya seandainya dia mau mengakui kesalahannya.
4. Narto harus belajar giat agar naik kelas.
5. Ayah belum mengirimkan uang sehingga kami belum bisa membayar uang kuliah.

Konjungsi korelatif   
konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsure itu memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.

Macam-macamnya:
- baik … maupun …
- tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
- bukan hanya …, melainkan …
- (se)demikian (rupa) … sehingga…
- apa(kah) … atau …
- entah … entah …
- jangankan …, …pun …

Perhatikan contoh berikut!
1. Baik Andi maupun Toni ingin kursus piano.
2. Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh keluarganya.
3. Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia dapat peringkat pertama.
4. Entah ditanggapi entah tidak, ia akan mengajukan usul itu.
5. Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bias keluar.

Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi Antarkalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf capital.

Macam-macamnya:
- biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu ( menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu )
- kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya ).
- sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
- sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yang sebenarnaya ).
- malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya).
- akan tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ).
- dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
- oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat )
- sebelum itu ( menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya )

 Konjungsi Antarparagraf
 Konjungsi Antarparagraf yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan paragraf tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya.
Konjungsi antarparagraf pada umumnya terletak pada awal paragraf.
Macam-macamnya:
- adapun
- akan hal
- mengenal
- dalam pada itu

Selain keempat konjungsi antarparagraf tersebut terdapat juga konjungsi antarparagraf berikut:
- alkisah
- arkian
- sebermula
- syahdan

Konjungsi koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. ( =konjungsi setara )
Macam-macam:
- dan (menyatakan penambahan)
- tetapi ( menyatakan perlawanan)
- atau ( menyatakan pemilihan )